KEBUN B2SA DESA KLAMPOK

Berita

Desa Klampok menjadi salah satu dari 5 desa di Kecamatan Purwareja Klampok yang dijadikan Desa B2SA dengan pendampingan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara melalui Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Purwareja Klampok.  Selain Desa Klampok, untuk Kecamatan Purwareja Klampok juga termasuk Desa Kalimandi, Desa Kaliwinasuh, Desa Kecitran dan Desa Sirkandi. Menurut Dwi dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Purwareja Klampok, bahwa pengembangan Desa B2SA merupakan program dari Badan Pangan Nasional yang diberikan kepada desa penerima melalui anggaran DAK Non Fisik Tahun 2025 sebesar 100 juta yang dibagi kedalam dua komponen program yaitu anggaran untuk kegiatan Desa B2SA sebesar 75 juta dan untuk pendampingan dan operasional sebesar 25 juta.

Ketua PKK Desa Klampok Sri Hidayati yang ditemui di Kebun B2SA mengatakan, Anggaran kegiatan pengembangan Desa B2SA sebesar 75 juta yang dialokasikani untuk pembuatan Kebun B2SA sebesar 20 juta dan untuk Bimbingan Teknis dan Bantuan Sarana Pengolahan Pangan sebesar 55 juta.

Kebun Desa B2SA

Pembuatan Kebun Desa B2SA Klampok sendiri berada satu lokasi dengan Screen House yang dibangun terlebih dahulu. Sama seperti Kebun Desa B2SA, Screen House juga bantuan dari Kementerian Pertanian dalam rangka modernisasi pertanian di Desa Klampok (Baca SCREEN HOUSE, SIMBOL MODERNISASI PERTANIAN DESA KLAMPOK) Keberadaan Kebun Desa B2SA juga sudah mendapat ijin pemanfaatan lahanoleh milik Pemerintah Desa Klampok selaku pemilik lahan yang berlokasi di Cipendem masuk wilayah RT 03 RW 11 Dusun Besaran Desa Klampok. Kebun Desa B2SA dibangun diatas tanah Pemerintah Desa Klampok.

Fasilitas Kebun Desa B2SA Desa Klampok sudah sesuai dengan regulasi yang ditentukan. Terdapat Rumah Bibit ukuran 4 X 5 meter yang dibuat dari rangka besi dan penutup atas menggunakan plastik dan dinding menggunakan waring/jaring pengaman. Rumah Bibit dilengkapi dengan rak tempat persemaian/pembibitan yang mampu menampung 5.000 bibit.

Sebagai penopang protein dalam program ketahanan pangan di Kebun Desa B2SA juga dibangun kolam berukuran 3 X 5 meter dengan menggunakan terpal. Kolam ini mampu diisi dengan ikan Nila sebanyak 1.000 ekor.

Selain tersedianya rumah bibit dan kolam ikan, bagian depan digunakan sebagai lokasi demplot. Lahan untuk demplot ini mampu menampung 1000 bibit sayuran. Selain sebagai pusat belajar tanam, demplot ini juga sebagai lokasi penampungan bibit yang siap ditanam oleh anggota dipekarangan masing-masing.

Sekedar informasi, dilokasi Cipendem ini terdapat tiga pusat kegiatan pertanian yang masing-masing dikelola oleh kelmpok berbeda namun saling terintegrasi. Ketiga pusat kegiatan pertanian itu adalah Screen House yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunda Tani, Kebun Desa B2SA yang Kelolala oleh PKK Desa Klampok dan Kebun Sayur yang di Kelola oleh Kepolisian Sektor Purwareja Klampok bekerja sama dengan Pemerintah Desa Klampok. Untuk menandai dan membedakannya di Kebun Desa B2SA sudah dipasang papan nama yang mudah dilihat.

Penanaman Anggota

Sebagai tindak lanjut dari program Kebun Desa B2SA adalah menyediakan bibit yang dibagikan gratis kepada anggota kelompok dan masyarakat secara luas. Menrut Kasi Pelayanan Desa Klampok Siti Muntakoh, rumah bibit di Kebun Desa B2SA Desa Klampok saat ini sudah membagikan sebanyak 780 bibit sayuran yang dibagikan kepada 26 anggota, dengan masing-masing anggota mendapat 15 bibit cabai dan 15 bibit terong berserta kelengkapan tanam seperti media tanam, pupuk, polybag dan alat tanamnya.

Pembagian bibit sayuran ini selain menjadi salah satu program pengembangan Desa B2SA, juga untuk merangsang kemandirian pangan di Desa Klampok dengan memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Klampok Sri Hidayati, dengan adanya Kebun Desa B2SA diharapkan ibu-ibu PKK bisa menjadi pionir warga lainnya untuk memanfaatkan halaman rumahnya dengan menanam sayur-sayuran yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Dengan ketersediaan sayuran disekitar rumah maka secara langsung akan mengurangi pengeluaran kebutuhan rumah tangga. Dan apabila jumlahnya melebihi kebutuhan sehari-hari, maka sayuran yang dihasilkan bisa dijual untuk menambah pendapatan keluarga. “Kami dari PKK Desa Klampok siap menampung sayuran hasil panen dan siap membantu memasarkan”, demikian kata Ibu Kepala Desa Klampok. “Oleh karenannya kami akan terus mendorong warga khususnya PKK di masing-masing RW untuk menanam sayuran dari bibit yang kita sediakan secara gratis. Untuk sementara memang kami baru menargetkan para pengurus menjadi pionirnya”, demikian Sri Hidyati menjelaskan.

Tidak berlebihan memang seandainya program penanaman sayur ini bisa berhasil maka akan menciptakan kemandirian pangan, mengingat kebutuhan akan pangan selama ini menjadi bagian dari kaum perempuan. Dan program ini mengajak kaum perempuan menjadi pelaku dan penyedia kebutuhan akan pangan itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan