KEBUN DESA B2SA dan BINTEK PENGOLAHAN PANGAN

Berita

Kebun B2SA adalah kegiatan bertani untuk meningkatkan konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman di masyarakat, serta mencegah stunting dengan memanfaatkan lahan pekarangan menjadi kebun pangan.  Dalam pengembangan Desa B2SA, pembuatan Kebun B2SA meliputi : Penyediaan rumah bibit, Demplot dan Pertanaman Anggota.

  1. Penyediaan Rumah Bibit

Didalamnya termasuk tersedianya sarana pembibitan, pupuk dan media tanam lain yang dibutuhkan, tersedianya bibit beragam jenis sayuran, serta peralatan dalam pembibitan.

Sedangkan untuk pendirian Rumah Bibit harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Terletak di lahan milik kelompok, lahan milik desa atau lahan yang dikuasakan kepada anggota kelompok dan diutamakan berada di satu  lokasi dengan lokasi untuk demplot,
  • Lahan yang digunakan untuk pendirian Rumah Bibit telah mendapat izin yang dapat digunakan selama 5 (lima) tahun
  • Terletak pada lokasi yang strategis.
  • Rumah bibit dalam satu tahun dapat menghasilkan bibit sepanjang tahun sebanyak 5000 bibit.
  •  
  • Demplot

Demplot singkatan dari Demonstration Plot, yang merupakan metode penyuluhan pertanian dengan cara membuat lahan percontohan untuk memperkenalkan dan memperagakan teknik pertanian baru kepada petani. Tujuannya adalah agar petani dapat melihat langsung hasil dari penerapan teknologi baru tersebut dan terdorong untuk mengadopsinya dalam usaha tani mereka. 

Diarea demplot diusahakan ada budi daya kolam ikan, bisa menggunakan  terpal/bioflok dengan minimal benih 1000 ekor atau budidaya Unggas dengan jumlah budidaya sebanyak 100 ekor atau 15 ekor indukan.

Apabila  lahan untuk demplot terbatas, dapat menggunakan polybag besar, wall planter sebagai lahan tanamnya.

Selain tersedianya lahan untuk menanam dan kolam ikan atau peternakan ungags, di lokasi demplot juga harus diberi papan nama dan disediakan rak tanam/vertikultur dengan jumlah minimal 300 tanaman

  • Pertanaman Anggota

Output dari Kebun B2SA adalah tersedianya bibit sayuran yang berlimpah. Selanjutnya bibit sayuran yang sudah tersedia kemudian dibagikan kepada setiap anggota kelompok untuk menanam minimal 40 polybag. Ini setara dengan luas lahan 15 m2 jika ditanam dilahan biasa. Sebagai Langkah awal penenaman, anggota bisa belajar bersama di demplot Kebun B2SA yang sudah tersedia.

Untuk kelompok yang anggotanya tidak memiliki lahan untuk pertanaman, luas pertanaman  anggota  kelompok  dapat digabung secara kumulatif pada lokasi tertentu. Jika lahan pertanaman anggota masih satu lokasi dengan lahan demplot, maka harus ada pemisahan yang jelas antara keduanya. Khusus untuk pertanaman di wilayah kota, dapat dibuat vertikultur, hidroponik dan polybag besar dan/atau wall planter

Semantara untuk tanaman sayuran yang dibudidayakan merupakan komoditas pangan untuk pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga yang memiliki nilai ekonomi (dikonsumsi) dan bila produksi berlebih dapat dijual untuk keberlanjutan kegiatan dan peningkatan pendapatan. Namun tetap memperhatikan karakteristik wilayah, kebutuhan anggota kelompok, peluang pasar dan potensi lahan.

Sedangkan untuk Bimbingan Teknis dan Bantuan sarana pengolahan pangan B2SA meliputi :

  • Pengadaan bahan praktek
  • Pengadaan sarana pengolahan pangan
  • Pengadaan peralatan pengolahan pangan B2SA, peralatan penyajian makanan Bimtek Pengolahan Pangan dan bahan lainnya untuk Bimbingan teknis
  • Pengadaan materi promosi seperti baner, brosur, backdrop, spanduk dan lain-lain.
  • Sosialisasi Konsumsi Pangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan