Website Resmi Pemerintah Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara
Hari kelima masa pendaftaran yang bertepatan dengan tanggal 18 Juni 2019 pukul 13.00 WIB, bakal calon Sahirun mendaftarkan diri. Seperti bakal calon sebelumnya yang mendaftar, bakal calon Sahirun mendaftarkan diri didampingi oleh istri, Tim Pemenangan dan pendukung/simpatisannya. Bakal calon kepala desa Sahirun mendaftar dengan menaiki becak yang di ikuti oleh ratusan pendukung setianya menggunakan kendaraan […]
Selengkapnya
Dihari kedua, bakal calon Agus Supriyono mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala desa Klampok. Bakal calon Agus Supriyono mendaftarkan diri Sabtu 15 Juni 2019 pukul 09.00 WIB. Agus Supriyono datang dengan didampingi istri, Tim Pemenangan dan pendukung/simpatisan. Ada yang menarik dari pendaftaran bakal calon Agus Supriono ini, dimana bakal calon berangkat dari kediamannya di RT […]
Selengkapnya
Bakal Calon Kepala Desa Klampok Haryanto menjadi peserta pertama yang mendaftarkan diri pada masa pendaftaran bakal calon kepala desa Klampok dibuka, Jumat 14 Juni 2019 pukul 10.00 WIB. Haryanto mendaftarkan diri dengan didampingi istri, Tim Pemenangan dan pendukung/simpatisan. Dengan berjalan kaki rombongan bakal calon kepala desa berangkat dari kediamannya di RT 01 RW 11 Desa […]
Selengkapnya
Tahapan pendaftaran bakal calon Kepala Desa Klampok periode 2019 – 2025 tinggal hari ini. Berdasarkan informasi yang diterima redaksi dari panitia pelaksana, sampai tanggal 21 Juni 2019 kemarin sudah 4 (empat) bakal calon yang mendaftarkan diri. Ada yang berbeda pada pendaftaran bakal calon kepala desa di Desa Klampok kali ini dengan periode-periode sebelumnya dan mungkin […]
SelengkapnyaDana Desa yang telah disalurkan dari RKUN (Rekening Kas Umum Negara) ke RKUD (Rekening Kas Umum Daerah), tidak boleh mengendap dalam tempo yang ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka Pemerintah Daerah berhak diberikan sanksi. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Muhammad Fachri. “Dana desa mengendap lebih dari tujuh […]
SelengkapnyaBidang Pembinaan dan Pemberdayaan Kemasyarakatan dalam APBDes Tahun 2019 dianggarkan sebesar Rp. 181.620.000,- atau 10.1% dari total APBDes Desa Klampok Tahun 2019 sebesar Rp. 1.791.833.000,- yang meliputi Sub Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat, Kebudayaan, Kepemudaan, Olah Raga dan Kelembagaan Masyarakat, Pemberdayaan Anak dan Perempuan dan Sub Bidang Kesehatan Desa. Data dari Sekretariat Pemerintah Desa […]
SelengkapnyaBidang Pembangunan atau infrastruktur dianggarkan dalam APBDes 2019 sebesar Rp. 770.203.000,- atau 42.98% dari total anggaran dalam APBDes Desa Klampok. Anggaran yang ditetapkan ini lebih besar dari realisasi anggaran Bidang Pembangunan tahun 2018 sebesar Rp. 637.170.500,- atau 38.38% dari total anggaran dalam APBDes tahun 2018. Dengan demikian anggaran Bidang Pembangunan pada tahun 2019 ini naik […]
SelengkapnyaDalam APBDes Klampok Tahun Anggaran 2019 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan ditetapkan sebesar Rp. 915.010.000,- atau 48.72% dari total APBDes. Dibandingkan dengan realisasi APBDes Tahun Anggaran 2018, Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan secara nilai anggaran memang mengalami kenaikan dari Rp. 823.995.652,- tetapi secara persentase Bidang penyelenggaraan Pemerintahan ini sebenarnya mengalami penurunan 2.2% dari realisasi APBDes Tahun Anggaran 2018 sebesar […]
Selengkapnya
Rangkaian Sholat Tarawih Berjamaah yang dilaksanakan berkeliling oleh Forkompimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Tingkat Kecamatan) Purwareja Klampok memasuki hari pertama dengan mengunjungi dan sholat tarwih bersama di Masjid Abu Bakar As Shidiq Purwasari Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Senin 13 Mei 2019. Hadir dalam kegiatan sholat tarawih berjamaah di Masjid Abu Bakar As Shidiq sejumlah pimpinan […]
Selengkapnya
Pada awalnya Nyadran merupakan tradisi Hindhu yang berkembang di Jawa. Masuknya Islam yang dibawa oleh Wali Songo, tradisi ini diluruskan secara Islam agar tidak bernilai musrik. Hal tersebut dilakukan oleh Wali Songo agar dakwah Islam dapat mudah diterima oleh masyarakat pada saat itu. Agar tidak berbenturan dengan tradisi Jawa saat itu, maka para wali tidak […]
Selengkapnya