PERINGATAN 1 SURO DUSUN PURWASARI

Berita

Istilah suro telah lama dikenal oleh masyarakat Jawa. Suro berasal dari kata‘asyura (bahasa Arab) yang berarti  kesepuluh (maksudnya tanggal 10 bulan suro). Istilah ini kemudian menjadi bulan pertama/permulaan hitungan bulan dalam takwim jawa. Sedangkan dalam islam, permulaan hitungan bulan adalah Muharam. BulanMuharam adalah bulan yang telah lama dikenal sejak pra Islam yang pada zaman Nabi hingga Umar Ibnu Khattab di resmikan sebagai penanggalan tetap Islam.

Secara etimologis Muharam berarti bulan yang diutamakan dan dimuliakan. Disebut bulan yang diutamakam ini memang tidak terlepas dari realitas empirik dan simbolik yang melekat pada bulan Muharam yang sarat dengan berbagai peristiwa sejarah kenabian. Oleh karenanya Bulan Muharam merupakan momentum sejarah yang sarat makna karena berbagai peristiwa penting dalam proses sejarah terakumulasi dalam bulan ini.

Beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Muharam atau Bulan Suro (Kalender jawa) itu diantaranya : Nabi Adam as. diterima taubatnya ketika masih berada di surga dan ketika itu pula Adam dan Hawa sedang beribadah kepada-Nya, Nabi Idris memperoleh derajat luhur atas sikap kasih sayangnya terhadap sesamanya, Nabi Isa memperoleh anugerah kitab Taurat ketika berada di bukit Tursina (Sinai), Nabi Nuh terlindungi dari bahaya banjir bersama umatnya yang patuh, Nabi Ibrahim terhindar dari bahaya api dan fitnah raja Namrud, Nabi Yusuf bebas dari tahanan raja Mesir akibat tuduhan zina dengan Dewi Zulaichah, Nabi Ya’qub sembuh dari penyakit mata karena menangisi anaknya Yusuf yang telah lama menghilang, Nabi Yunus bisa keluar dari perut ikan Hiu sebagai tempat persembunyiannya ketika ia dikejar-kejar umatnya, Nabi Sulaiman memperoleh istana indah, Nabi Daud disucikan dari segala dosanya, Nabi Musa selamat dari kejaran Fir’aun dan kaumnya (bani Israil)dan Nabi Muhammad SAW memperoleh Al-Quran sebagai pegangan hidup sepanjang masa bagi umatnya. Oleh karenanya sejak jaman sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW, masyarakat jahiliah di Arab akan berhenti perang pada bulan Muharam ini.

Setiap menyambut bulan Muharram atau bulan Suro, umat Islam sedunia khususnya masyarakat Jawa, tidak terkecuali warga Desa Klampok menyadari pentingnya makna yang terkandung dibulan ini. Mereka akan memperingatinya sekalian memperingati tahun baru hijriah, dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan Islami yang bermanfaat. Seperti yang terlihat di Dusun 1 Purwasari Klampok dengan mengadakan Pengajian Umum dalam rangka pergantian Tahun Baru Hijriah dengan mendatangkan mubaligh asal Purwokerto KH. Alimudin dengan tema Keselarasan Budaya Jawa dan Islam Dalam Tradisi Suran, Selasa (18/07/2023).

Menjadi lebih bermakna karena pengajian umum ini dilaksanakan di TPU Kiringan Purwasari Desa Klampok dimana Adipati Warga Utama I (Adipati Kadipaten Wirasaba) disemayamkan. Seperti diketahui, Adipati  Warga Utama I adalah cikal bakal berdirinya Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara. Berawal ketika terjadi fitnah yang menyebabkan Adipati Warga Utama I terbunuh sampai akhirnya Sultan Pajang menyadari kesalahannya serta meminta salah satu putra Adipati Warga Utama I untuk menghadap. Dari sekian putra Adipati Warga Utama I tidak ada yang berani menghadap kecuali Raden Joko Kaiman yang merupakan menantu.

Tanpa diduga ternyata kedatangan Raden Joko Kaiman ini mendapat penghargaan dengan diangkat menjadi penerus sang mertua yaitu Adipati Warga Utama I menjadi adipati Wirasaba dengan gelar Adipati WargaUtama II. Menyadari dirinya hanya seorang menantu, akhirnya Raden Joko Kaiman membagi Kadipaten Wirasaba menjadi 4 (empat), sehingga di kenal dengan nama Adipati Mrapat.

Dengan peringatan Tahun Baru Hijriah (1 Suro) di area pemakaman Adipati Warga Utama I ini diharapkan warga Klampok terus mengingat dan meneladani Adipati Warga Utama I serta meneladani sifat rendah hati Raden Joko Kaiman (Adipati Mrapat) yang tidak rakus akan jabatan dengan membagi Wirasaba untuk diberikan kepada ketiga saudara iparnya.  Pengajian daam rangka Tahun Baru Hijriah ini dihadiri oleh Kepala Desa Klampok Agus Supriyono, Kasi Kesra Kecamatan Purwareja klampok Eko Susilo SH, Babina Koramil 02 Purwareja Klampok Pelda Tukijo, Polsek Purwareja Klampok dan masyarakat Dusun Purwasari dan sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan