Keberadaan Makam Adipati Warga Utama di Dusun Purwasari, Desa Klampok semakin mendapat perhatian pemerhati budaya. Hal tersebut tidak lepas dari fakta historis dimana Adipati Warga Utama merupakan cikal bakal berdirinya dua kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara yang hidup dan memerintah Kadipaten Wirasaba pada masa Kesultanan Pajang (1568 – 1587) dimana Kadipaten Wirasaba menjadi bagian dari Kesultanan Pajang yang diperintah Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir). Runtuhnya Kerajaan Pajang dan melebur menjadi bagian dari Kerajaan Mataram berimbas dengan wilayah kekuasaannya termasuk Kadipaten Wirasaba yang selanjutnya menjadi daerah bawahan Kerajaan Mataram Islam yang diperintah Panembahan Senapati atau Sutawijaya.
Kerajaan Mataram Islam terus berkembang hingga pada masa Susuhunan Mataram Kesembilan yaitu Pakubuwana II (1726 – 1742) memindahkan Kerajaan Mataram Islam ke sebuah desa di Sala dan mendidirkan Kasunanan Surakarta seperti yang kita kenal sampai saat ini. Oleh karenanya Pakubuwana II menjadi Susuhunan Pertama Surakarta yang memerintah tahun 1745 – 1749. Fakta ini menunjukkan masih ada hubungan historis antara Kasunana Surakarta dengan Adipati Warga Utama, selaku Adipati Wirasaba.
Oleh karenanya tidak salah sekiranya Makam Adipati WIrasaba menjadi perhatian salah satu pegiat kebudayaan yang bernama PAKASA atau Paguyuban Kawula Keraton Surakarta, sebuah organisasi masyarakat adat yang berpusat di Keraton Surakarta Hadiningrat. Organisasi ini didirikan pada tanggal 29 November 1931 oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwana X, dan bertujuan untuk menjaga serta melestarikan nilai-nilai budaya dan peradaban Keraton Mataram Surakarta.

Ini dibuktikan dengan kunjungan Ketua PAKASA Kabupaten Jepara , KRA Bambang S Hadiningrat dan PAKASA Kabupaten Banjarnegara KRATEko Budi Tirtnagoro, Jumat (11/07/2025) sekalian berziarah ke Makam Adipati Warga Utama di Pemakaman Pekiringan, Dusun Purwosari, Desa Klampok, Kecamatan Klampok, Kabupaten Banjarnegara.

Selain sebagai upaya menjaga serta mempertahankan peninggalan sejarah dan peradaban Keraton Mataram Surakarta juga dalam upaya tetap menghidupkan, melestarikan serta nguri-uri tradisi dan budaya jawa agar terus berkembang dalam kehidupan masyarakat khususnya di Desa Klampok dan sekitarnya.
Dalam kunjungannya kali ini disambut oleh Kepala Desa Klampok Agus Supriyono, Ketua Pemakaman Kiringan Sukowo, Kepala Dusun 1 Afif Faturohman, Juru Kunci Makam Adipati Warga Utama M. Irsyad, tokoh masyarakat dan pemerhati Makam Adipati Warga Utama dan tentunya para penggiat budaya dan tradisi jawa.

Dalam kesempatan ini, KRA Bambang S Hadiningrat dan PAKASA dan KRATEko Budi Tirtnagoro mengharapkan agar Pemerintah Desa Klampok dan masyarakat sekitar Makam Adipati Warga Utama terus mempertahankan keberadaan Makam Adipati sebagai peninggalan sejarah dan peradaban Kerajaan Mataram sekaligus melestarikan tradisi dan budaya yang ada didalamnya.
Tidak berlebihan kiranya jika harapan dan keinginan dari PAKASA ini sudah diwujudkan oleh Pemerintah Desa Klampok beserta masyarakat dan pemerhati Makam Adipati Warga Utama,dengan dengan diadakannya Sadran Geda yang diadakan oleh Pemerintah Pemerintah Desa Klampokn dan Masyarakat sekitar dan Pemerhati Makam Adipati Warga Utama dalam rangka melestarikan dan nguri-uri tradisi dan budaya jawa yang selama ini terus hidup dan berkembang di Desa Klampok.
Selain melestraikan tradisi dan budaya yang ada, Pengurus Makam Kiringan dan Pemerhati Makam Adipati Warga Utama juga tetap mempertahankan keberadaan Makam Adipati Warga Utama sebagai peninggalan yang bernilai sejarah, selain merupakan peninggalan peradaban Kerajaan Mataram Islam, Adipati Warga Utama juga menjadi cikal bakal berdirinya Kabupaten Banjarnegara. Salah satu yang dilakukam adalah dengan memugar bangunan makam. Ketua Makam Kiringan Sukowo mengatakan bahwa pemugaran Makam Adipati Warga Utama dilakukan dengan dana sumbangan murni dari swadaya masyarakat.


Sebelumnya Nasirun Purwokartun, Penulis dan Sejarawan Jawa yang sudah menerbitkan 101 tulisan dan terjemahan babad sejarah jawa juga mengunjungi Makam Adipati Warga Utama. Selain berziarah, kehadiran Nasirun Purwokartun membawa berkah tersendiri berkenaan dengan pelurusan sejarah foto Adipati Warga Utama yang selama ini terpampang di Makam Adipati Warga Utama. Dengan kehadiran tokoh dan pemerhati budaya diharapkan keberadaan Makam Adipati Warga Utama semakin dikenal luas dan mendapat perhatian pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya Pemerintah Kabupaten Banjarnagara agar bisa menjadikan Makam Adipati Warga Utama sebagai cagar budaya yang harus dilestarikan mengingat keberadaan Adipati Warga Utama yang menjadi asal mula berdirinya Kabupaten Banjarnegara selain juga Kabupaten Banyumas