Masyarakat jawa khususnya di Dusun Purwasari dan sebagian Dusun Klampok masih tetap mempertahankan tradisi dan adat jawa Suran dalam rangka memperingati tahun baru Islam dan Tahun Baru Jawa yang dipusatkan di Komplek Makam Adipati Warga Utama I, Adipati Wirasaba VI yang terbunuh oleh prajurit Kesultanan Pajang atas suruhan Sultan Hadiwijaya karena fitnah.
Seperti yang terlihat di pintu masuk Makam Adipati Warga Utama, Selasa (22/07/2025) warga berbondong-bondong mengadakan tradisi yang selalu diperingati setiap bulan Suro atau Muharram. Tradisi Suran di Komplek Makam Adipati Warga Utama I dihadiri warga dari dua dusun, Dusun Purwasari dan Dusun Klampok, Kepala Desa Klampok Agus Supriyono beserta istri, Kepala Dusun Purwasari Afif F, Kepala Dusun Klampok Azis, Ketua Komplek Makam Adipati Warga Utama I Sukowo, Ketua RW dan Ketua RT dari Dusun Purwasari dan Dusun Klampok dan tokoh masyarakat dari dua dusun.
Dalam sambutannya Ketua Komplek Makam Adipati Warga Utama I Sukowo menyampaikan terima kasih kepada semua elemen yang terus melestarikan Tradisi Suran di Komplek Makam Adipati Warga Utama I. Selain sebagai cara dalam melestarikan dan nguri-uri budaya jawa, rangkaian pelaksanaan suran juga memenuhi perintah agama. Sedangkan budaya dan agama terbukti bisa menyatukan sluruh warga.
Sementara Kepala Desa Klampok Agus Supriyono dalam sambutanya mengatakan bahwa Tradisi Suran mengandung muatan syariat yang diperintahkan agama dalam bentuk sodakoh, silaturahmi dan berdoa bersama baik mendoakan yang sudah meninggal maupun mendoakan yang masih hidup agar senantiasa diberi keselamatan didunia hingga aherat. Selain muatan syariat Tradisi Suran juga sebagai upaya nguri-uri adat dan tradisi masyarakat jawa sebagai kearifan lokal yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Oleh karena Kepala Desa Klampok ini mengajak seluruh warga untuk terus menjaga dan melestarikan Tradisi Suran.
Suran di Komplek Makam Adipati Warga Utama I selanjutnya ditutup dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Kayim Slamet dan dilanjutkan dengan ramah tamah, bertukar makanan dan makan bersama sebagai symbol kebersamaan tanpa adanya perbedaan diantara semua warga.
Ada yang lain dari Suran kali ini dibanding Suran tahun sebelumnya dimana puluhan siswa SD 2 Klampok mengikuti Suran di Komplek Makam Adipati Warga Utama I. Menurut Sumeinah, salah satu guru SD 2 Klampok yang mendampingi siswa mengikuti Suran, siswa-siswa sengaja menghikuti Tradisi Suran sebagai sarana pembelajaran adat dan tradisi yang mereka miliki. Jangan sampai siswa tidak tahu dengan adat dan tradisi luhur yang diwariskan oleh generasi sebelumnya. Karena siswa ini yang nantinya akan menjadi penerus keberadaan adat tradisi yang ada.










